
Rentenir berkedok KOPERASI

Curahan hati dan keluhan deritanya sungguh membuat kami ikut terharu dan tak kuasa menahan air mata. ya Allah masih ada hambaMu yang sangat menderita…Ya Allah kami terpanggil untuk membantu hambaMu yang menderita.
Kami pun segera survey melihat kenyataan yang ada di tempat tinggalnya, memamg nyata dihadapan kami sebuah keluarga hidup penuh derita, anak-anak yang tak terawat dan tak terurus membuat hati pilu.
Kami segera mendatangi Koperasi yang telah memberikan hutang pada Ibu tersebut untuk menyelesaikan hutangnya, kami mencoba menawar agar dapat sedikit pengurangan, Alhamdulillah negoisasi kami diterima walau tidak besar. Kami pun melunasi hutangnya.
Yang sungguh membuat kami heran dan aneh tapi nyata adalah di ruang tamu koperasi tersebut ada tulisan besar yang berbunyi “Koperasi ini semakin terdepan mengentas kemiskinan dan bukan rentenir”. Di papan namanya juga tertulis nomer ijin dari departemen yang terkait.
Bu Mamik sangat lega dan menangis terharu setelah semuanya hutangnya diselesaikan. Kami pun memberikan arahan agar hidup lebih baik dan semakin rajin beribadah, kami siapkan bantuan modal usaha untuknya sambil kami bantu dan dibina, Insya Allah sampai hidupnya bisa kembali normal dan sejahtera.
Tentunya di masyarakat kita masih banyak bu Mamik-bu Mamik lainnya yang terjerat rentenir baik ada ijin maupun tidak ada ijinnya. Memang benar Rentenir itu bagai Lintah darat yang menyedot tubuh sampai tak berdaya.
Kalau kita tak peduli, apakah kita biarkan masyarakat seperti ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar