Mbah Sariati pembuat Irik
Mbah Sariati tinggal di Tenggulunan Candi ini sudah lama hidup sendiri tanpa bantuan siapapun, namun menjalani hidup dengan optimis. Keuletannya dalam usaha muntuk menghidupi sendiri membuat kami tergugah ingin membantunya. Sehari-hari mbah Sariati membuat irik dari anyaman bambu untuk menyaring santan.
Di era sekarang tentu alat yang bernama irik itu sudah tidak terlalu dibutuhkan, tetapi Mbah Sariati tetap berusaha agar karyanya itu bisa dijual. Alhamdulillah, selalu ada yang mau memanfaatkan alatnya itu dan membelinya. Mbah Sariati menjualnya di pasar dengan harga 1 lusinnya Rp. 12.000,-
Karena sekarang bahan untuk membuat alat tersebut harga sudah naik, terkadang mbah Sariati tidak bisa berkarya. LMI Sidoarjo dengan program EMASnya membantu menambah modal untuk bisa lebih banyak membuat irik tsb. Senyum Mbah Sariati membuat kami bahagia, Mbah Sariati juga mendoakan kami agar LMI dan para donaturnya dimudahkan mendapatkan rejekinya. Amiin. Terimakasih Mbah atas doanya.
Di era sekarang tentu alat yang bernama irik itu sudah tidak terlalu dibutuhkan, tetapi Mbah Sariati tetap berusaha agar karyanya itu bisa dijual. Alhamdulillah, selalu ada yang mau memanfaatkan alatnya itu dan membelinya. Mbah Sariati menjualnya di pasar dengan harga 1 lusinnya Rp. 12.000,-
Karena sekarang bahan untuk membuat alat tersebut harga sudah naik, terkadang mbah Sariati tidak bisa berkarya. LMI Sidoarjo dengan program EMASnya membantu menambah modal untuk bisa lebih banyak membuat irik tsb. Senyum Mbah Sariati membuat kami bahagia, Mbah Sariati juga mendoakan kami agar LMI dan para donaturnya dimudahkan mendapatkan rejekinya. Amiin. Terimakasih Mbah atas doanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar